Langsung ke konten utama

Dia, Tanpa Aku

Hari ini aku mau share tentang novel yang ceritany tu seru bgt dan ya menurutku agak agak sedih gitu. Judulnya tuh, Dia, Tanpa Aku karya Esti Kinasih. Berikut ini aku kasih resensinya
Judul: Dia, Tanpa Aku
Pengarang: Esti Kinasih
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: Cetakan ke-1 : Januari 2008
                      Cetakan ke-10: Januari 2012
Tebal Buku: 280 halaman
Ukuran: 13,5 x 20 cm

Sinopsis:
         Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Karena menurutnya Citra masih belum cukup umur dan harus fokus belajar untuk mempersiapkan UAN yang akan dihadapi oleh Citra. Jadi, selama ini Ronald hanya melihat Citra dari jauh. Melihat, memerhatikan, dan mengamati. Karena itulah Ronald sangat tahu tentang hal hal detail mengenai Citra. Dan sahabatnya, Andhika yang akan menjadi sasaran jika Ronald sudah menemukan informasi baru tentang Citra. Karena saking kesal dan penasarannya akan cerita Ronald tentang Citra. Akhirnya, Andhikapun ikut Ronald mengintai Citra. Setelah dua hari Andhika ikut Ronald mengintai, ternyata mereka berdua berhasil ketemu Citra bahkan bercakap cakap sebentar dengannya hanya karena Ronald membantu Citra untuk bersembunyi menghindari teman-teman Citra yang mengejar Citra akibat kejahilan yang dibuat Citra.
          Saat yang di tunggu-tunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Yaitu saat Citra masuk SMA, Namun Ronald kecewa karena Citra masuk dengan SMA yang sama dengan Reinald adiknya, dan sekelas pula. Namun, saat Ronald akan mengunjungi Citra untuk PDKT, ketika ia menyebrang, karena pikirannya yang kosong dan fokus pada tujuannya, ia tidak menoleh kekanan maupun kekiri dan kecelakaan pun terjadi. Ronald tewas ditempat dengan hanya menyisakan sekuncup mawar putih yang awalnya ia bawa sebuket penuh. 
          Dari kejadian itulah, Andhika maupun Reinald menjadi sangat terpukul. Apalagi Reinald, ia menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Setiap hari, rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya tehadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebernarnya. 
         Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Reinald pun mulai merasakan hal yang sama sperti kakaknya dulu. Ia juga rajin membaca catatan yang kakaknya buat yang berhubungan tentang Citra. Dan mempraktekkannya kemudian. Ternyata semua yang ditulis kakaknya tersebut adalah benar. Reinald jadi mulai merasa tak lagi ingin menjaga Citra demi kakaknya, Ronald.
         "Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian "kembali"!
Aku suka benget sama novel ini karena alur ceritanya yang nyambung trus klimaksnya yang dapet banget . Jadi ni novel must read banget lah :)       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baterai Alkalin

Baterai Alkalin Dinamakan baterai alkalin karena elektrolitnya bersifat alkali atau basa, bukan asam. Nama alkalin diambil dari bahan kimia yang digunakan dalam baterai, yaitu: elektrolit basa kalium klorida. Seperti elektrolit dalam sel kering, bentuknya bukan cairan, sehingga mudah dibawa-bawa. Merupakan jenis baterai yang paling modern, diperkenalkan pertama kali pada tahun 1960. Baterai ini  merupakan penyempurnaan dari baterai biasa karna mempunyai potensial yang relatif tetap dengan waktu penggunaan lebih awet. Baterai alkalin modern masih menggunakan prinsip-prinsip dasar yang sama dengan tumpukan volta, yaitu menggunakan dua jenis logam yang dipisahkan oleh cairan yang melalukan listrik, disertai dengan terminal negatif dan positif. Komponen Baterai Alkalin Anoda : elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan ele

Sasando

Sasando   adalah sebuah alat instrumen petik musik . Instrumen musik ini berasal dari pulau  Rote, Nusa Tenggara Timur . Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu , yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi . Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar , biola dan kecapi . Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu . Lalu pada bagian tengah , melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar ( dawai-dawai ) yang direntangkan di tabung , dari atas kebawah bertumpu . Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar . Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas . Wadah ini merupakan tempat

Lidah

 Hari ini aku mau share tentang lidah. Soalnya, aku ada tugas tentang ini, jadi sekalian aku share aja. Selamat membaca :)       Lidah sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukurannya, otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita. Otot-otot ini memiliki arah yang berbeda-beda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala arah. Otot lidah ada 2 jenis, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot intrinsik membuat kita mampu mengubah-ubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot ekstrinsik lidah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring.         Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang disebut apeks ) dan 1/3 belakang (yang disebut   dorsum ).  Bagian depan lidah sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf. bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong